Salah satu kandungan skincare yang perlu diperhatikan
adalah AHA-BHA.
Alpha-hydroxy acid (AHA) dan Beta-hydroxy
acid (BHA) merupakan turunan asam hidroksil yang biasanya diekstrak dari
buah-buahan. AHA bersifat larut dalam air dan BHA bersifat larut dalam minyak.
Dalam produk kecantikan kedua asam ini dikenal sebagai exfoliator agent (agen pengelupas) dan ditemukan dalam bentuk serum,
toner, face wash (pencuci muka), moisturizer
(pelembab) dan face mask (masker).
AHA yang umum digunakan dalam
produk kecantikan diantaranya lactic acid, glycolic, tartaric dan citric,
sedangkan jenis BHA terdiri atas salicylic acid dan beberapa jenis citric.
AHA dan BHA berfungsi untuk
mengatasi kelainan kulit akibat paparan sinar matahari, seperti warna kulit
tidak merata, freckles dan munculnya dark spot (bintik hitam). Semua masalah kulit ini terjadi karena
adanya pigmentasi kulit, yakni penumpukan melanin pada lapisan luar kulit
sebagai upaya perlindungan tubuh secara alami. Perlu diketahui bahwa melanin
merupakan zat pemberi warna (cokelat) pada kulit, yang akan terbentuk saat
sinar matahari mengenai kulit. Perlu diketahui bahwa melanin merupakan zat
pemberi warna (cokelat) pada kulit, yang akan terbentuk saat sinar matahari
mengenai kulit. Meskipun pigmentasi
kulit bisa terjadi karena pengaruh gen dan hormon, namun dampak dari paparan
UVA dan UVB tidak bisa diabaikan.
Pigmentasi kulit dapat dibedakan
berdasarkan lokasi penumpukan melanin, diantaranya epitelial (paling luar) dan
dermal (lapisan dalam). Dalam hal ini, spesifikasi fungsi AHA dan BHA cukup
berbeda. BHA dapat menjangkau lebih dalam dibandingkan AHA, dimana efek AHA
dapat ditemukan di hydrophilic area sedangkan BHA pada liphophilic area.
AHA mampu mengurangi lapisan
kulit mati dan proliferasi epidermal, sedangkan BHA mampu menghilangkan
penyumbatan pori-pori dan mengurangi penumpukan sel kulit mati. Percobaan dengan
menggunakan rangkaian produk AHA-BHA selama seminggu menunjukkan kulit lebih
halus, kemerahan pada kulit berkurang dan kulit menjadi lebih cerah. Kombinasi
kedua asam ini dengan penambahan asam retinoid juga terbukti dapat digunakan
untuk mengatasi masalah jerawat. Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa jenis
dan sensitifitas kulit tiap orang berbeda sehingga efek yang ditimbulkan juga
bervariasi.
10.15442/apgr.23.2.3.
10.1111/jocd.12190