Galauers, masih ada dari kalian yang tidak mengenal salah satu kebanggaan "made in Indonesia" ini? Yaap, Bapak yang tidak akan sedih meski kayu dilahap api, atau hujan menghapus isyarat sajak nya ini lahir dari pasangan abdi dalem Keraton Kasunanan. Beliau lahir tepat pada bulan Sapar dalam kalender Jawa yang mengilhami kedua orang tuanya memberi nama SAPARDI yang berarti berani dan teguh dalam keyakinan. Awal karir dari Sapardi dimulai dari bangku sekolah menengah ditandai dengan karya-karya nya yang dimuat dalam majalah. Sapardi Djoko Damono atau lebih akrab dipanggil SDD telah menggoreskan sajak yang terkenal seperti "Aku Ingin" dan "Hujan Bulan Juni" telah ditorehkan dan menjadi sahabat pangkuan muda mudi yang "galaunya berkelas". Seperti kata beliau, yang fana adalah waktu, dan pada akhirnya waktu pula yang menamatkan kisah sajak indah namun abadi dalam carik kertas. Selamat jalan Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, ragamu telah tamat namun kisah mu tetap kidung di Indonesia.
Baca juga: Mengenal apa itu hormon cinta 'oksitosin'