Pirolisis Oksidatif Biomassa, Selulosa dan Lignin Kayu Mallee (Eucalyptus oleosa)

Pirolisis Oksidatif Biomassa, Selulosa dan Lignin Kayu Mallee (Eucalyptus oleosa)


Abstrak. Pirolisis oksidatif kayu mallee, selulosa dan lignin dilakukan dan produk-produk bio-minyak dianalisis untuk memahami bagaimana oksigen yang ditambahkan secara eksternal bereaksi dengan produk-produk pirolisis. Kedua silinder kayu dengan diameter 8mm dan partikel halus (90-300μm) secara pirolysed dalam penelitian ini untuk memahami efek gabungan ukuran partikel biomassa dan keberadaan oksigen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada konsentrasi oksigen rendah, oksidasi volatil fase gas akan meningkatkan hasil levoglucosan dan syringaldehyde, serta keton hidroksil / aldehida tak jenuh untuk partikel kayu kecil melalui reaksi radikal yang diinduksi oksigen. Meskipun oksigen dapat memfasilitasi produksi beberapa senyawa dalam bio-oil melalui reaksi fase gas, itu memang menyebabkan penurunan dalam hasil bio-oil yang berat karena oksidasi berlebih dari beberapa produk pirolisis (misalnya aromatik, lakton, alkil tak terkonjugasi). aldehida / ester dan asam karboksilat). Efek oksigen pada pirolisis silinder kayu lebih rumit daripada partikel kayu mallee karena reaksi sekunder volatil dan reaksi yang melibatkan permukaan partikel pirolisis. Interaksi antara produk yang diturunkan dari polisakarida dan yang diturunkan dariignas denganmenghadapi efek floks dari uap, mengubah pembentukan produk pirolitik (mis. Levoglucosan dan syringaldehyde).

Resume:

Kadar oksigen berpengaruh pada hasil minyak nabati dan bio-arang. Bentuk partikel saat pembakaran juga berkorelasi pada hasil produksi minyak dan arang dimana semakin luas permukaan sentuh partikel maka hasil produksi semakin tinggi. Bentuk kayu yang memaksimalkan luas sentuh dapat mengoptimalkan pirolisis. Hal ini disebabkan oleh perbedaan transfer massa (saat pirolisis) dimana transfer ini dapat menyebabkan perubahan pada jalur dan kelajuan pirolisis oksidatif yang mempengaruhi pelepasan volatil dan rasio oksigen/volatil. Pengaruh ini berkorelasi pada fenomena produksi beberapa senyawa seperti hidroksiasetaldehida, asam asetat, furfural, fenol dan levoglucosam dapat terbentuk pada kadar oksigen rendah pada bentuk partikel tertentu.  


Peningkatan produksi levoglucosam dan syringaldehyde serta penurunan pada asam, furan dan fenol yang berasal dari pirolisis oksidatif partikel kayu disebabkan oleh oksidasi fase gas volatil. 

Pada kadar oksigen rendah, oksidasi fase gas senyawa aromatik merupakan faktor utama yang menyebabkan menurunnya produksi senyawa aromatik dalam pirolisis oksidatif. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pada oksidasi biomassa dan waktu reaksi oksigen dan volatil terhadap penurunan kadar senyawa aromatik. 

Produksi minyak nabati dan bio-arang tidak terpengaruh pada kadar oksigen rendah. Namun, pada kadar 0,25 – 8,7 persen mampu menurunkan produksinya secara drastis. 
Tahun: 2018
DOI: 10.1016/j.fuel.2017.12.075 
LihatTutupKomentar