Abstrak. walaupun terdapat banyak penelitian tentang proses belajar-mengajar, lebih sedikit perhatian telah diberikan pada efek kinerja dari posisi duduk siswa di dalam kelas. Temuan penelitian dicampur, apakah siswa di barisan depan kelas mengungguli siswa di barisan belakang. Masalah lain yang belum sepenuhnya diteliti dalam pendidikan tinggi adalah efek dari faktor lingkungan, khususnya jenis tempat duduk, pada kinerja siswa. Studi ini meneliti dampak kedua faktor — lokasi tempat duduk dan jenis tempat duduk — terhadap kemampuan secara keseluruhan. Data dikumpulkan dalam periode 10 tahun dari 1.138 mahasiswa bisnis senior sarjana selama kursus mereka. Temuan menunjukkan bahwa kinerja siswa tidak secara signifikan diubah oleh lokasi tempat duduk atau jenis tempat duduk.
Resume:
Beberapa faktor dominan yang berpengaruh dalam penelitian ini seperti gender, tipe sekolah dan tipe susunan kursi (Bertingkat dan Membidang). Secara rata-rata ditemukan bahwa siswa yang belajar pada kursi yang diatur bertingkat-tingkat memiliki nilai akhir lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada tipe kursi membidang. Peneliti menemukan bahwa posisi kursi yang membidang pada suatu kelas membawa ketidaknyamanan pada siswa.
Pemilihan tempat duduk di dalam ruang kelas dapat berdampak pada siswa dan kinerja siswa. Itu adalah harapan ketika proyek ini dilakukan bahwa perbedaan yang kuat akan ditemukan dalam kinerja berdasarkan posisi tempat duduk. Penulis yang melayani sebagai instruktur di kelas-kelas ini merasa sangat bahwa siswa yang duduk di depan kelas secara substansial mengungguli siswa lain. Data terbukti sebaliknya. Instruktur bergumul dengan praktik kelas terbaik, khususnya di zaman ketika perangkat elektronik mengalihkan perhatian dari pembelajaran. Mengingat hasil penelitian ini, tampak bahwa kinerja siswa tidak secara signifikan diubah oleh posisi duduk sebagai satu-satunya variabel model regresi yang terbukti signifikan adalah jenis kelamin.
Mungkin saja ketidaksejajaran antara pilihan kursi yang disukai siswa dan kursi yang dipilih atau ditugaskan secara acak oleh instruktur dapat memengaruhi kinerja siswa, tetapi secara umum tempat duduk sama sekali tidak masalah. Ini adalah berita bagus karena jika tempat duduk memang membuat perbedaan, instruktur akan menghadapi dilema dalam menentukan bagaimana memberikan kursi "terbaik" karena jelas tidak setiap siswa dapat menempati barisan depan. Lebih jauh, jika tempat duduk memang penting, maka instruktur dapat memikul beban untuk memindahkan orang-orang yang berkinerja buruk ke kursi terbaik sehingga mendorong peningkatan kinerja, tetapi hanya dengan mengorbankan siswa lain.
Selain hal tersebut, kenyamanan lokasi duduk yang dipilih secara personal oleh mahasiswa juga menjadi faktor yang mampu mengungguli mahasiswa pada ruangan dengan kursi bertingkat yang lokasi duduknya telah diatur sebelumnya.
Kekurangan penelitian ini yakni kurangnya variasi variabel sehingga masih memungkinkan terdapat vaiabel lainnya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Tahun: 2013
DOI: 10.3390/educsci3040375