Abstrak. Sebuah studi terkait gas emisi yang berasal dari tiga industri di Kompleks Industri Ama, Nigeria dilakukan menggunakan Crowcon Gasman, sebuah monitor gas tunggal. Hasil menunjukkan bahwa HCN (0,94 + 0,16 ppm) dan CO (3,17 + 0,89 ppm) emisi dari Brewery lebih tinggi (P < 0,05) dibandingkan dengan gas yang berasal dari Pabrik Botol A (0,46 + 0,12 dan 0,65 + 0,10 ppm, secara berturut-turut). NH3, SO2 dan NO2 pada level yang sama. Emisi Cl2 yang berasal dari pabrik botol A dan B pada level yang sama, namun masing-masing lebih tinggi (P < 0,05) daripada yang berasal dari Pabrik Bir. Emisi H2S yang berasal dari pabrik botol A (21,23 + 0,97 ppm) lebih tinggi (P < 0,05) daripada pabrik bir (17,71 + 0,94 ppm), dimana lebih tinggi angka tersebut lebih tinggi daripada yang berasal dari pabrik botol B (12,57 + 0,32 ppm). Selain CO dan NH3, konsentrasi emisi gas lainnya melebihi standar kualitas udara ambien nasional Nigeria dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa perusahaan-perusahaan ini harus menentukan langkah-langkah pengendalian yang tepat untuk mengurangi emisi beracun ini.
Resume:
Penelitian ini merupakan penelitian survey pada emisi gas tiga pabrik.
Gas H2S yang diemisikan dinilai mampu mencemari daerah sekitar hingga pada pakan masyarakat, racun bagi hewan dan ekosistem perairan.
Emisi HCN ditemukan utamanya pada pabrik yang mengolah biomassa seperti sorgum, gandum, padi, jelai dan jagung pada pabrik bir, terlebih HCN digunakan sebagai fumigant pada penyimpanan biji-bijian pabrik tersebut. HCN dinilai mampu menyebabkan penyakit kardiovaskuler, pernafasan, sistem saraf pusat dan sistem endokrin.
Emisi NH3 ditemukan sebab penggunaannya pada pabrik sebagai refrigeran. NH3 digunakan sebagai pendingin sebab memiliki daya pendingin empat kali lebih besar daripada CFC dan HCFC. Gas tersebut lebih mudah dicairkan menjadi ammonium hidroksida melalui tekanan atau pendinginan dan saat zat tersebut berubah menjadi gas akan menyerap banyak kalor disekitarnya.
Gas SO2 ditemukan berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil. Emisi tersebut mampu bereaksi dengan air sehingga menyebabkan hujan asam yang mampu merusak bangunan, jembatan, patung, membunuh tanaman, membunuh hewan, menyebabkan penyakit bagi manusia dan merusak lingkungan.
Emisi Cl2 ditemukan pada tanki penyimpanan air. Zat tersebut digunakan dalam purifikasi air sebab perusahaan membutuhkan air yang telah bersih. Gas klorin juga bertanggungjawab dalam proses hujan asam.
NO2 ditemukan sebab penggunaannya dalam pembuatan bir. Nitrogen menghasilkan gelembung yang baik bagi minuman khususnya.
Tahun: 2015
DOI: 10.5897/AJB2015.14909