Abstrak. Mikroorganisme efektif (EM) saat ini banyak digunakan dalam menstimulasi siklus nutrisi dan pertumbuhan tanaman. Bagaimanapun, informasi terkait pengaplikasiannya bersama sampah organic dan pupuk kimiawi dalam meningkatkan hasil produksi bayam masihlah terbilang langka. Eksperimen berbasis pot dilakukan di Universitas Gomal D.I. Khan, Pakistan pada 2009-10 untuk mempelajari perubahan kesuburan tanah dan pertumbuhan bayam setelah aplikasi EM berpadu sampah organic dan pupuk kimiawi. Enam perlakuan yakni; kontrol (T0), 10 ton (t) ha-1 pupuk kandang pertanian (FYM) (T1), 20 t ha-1 pressmud (kompos blotong) (T2), 0,7 t ha-1 kompos (T3), 5 t ha-1 pupuk kandang ayam (T4) dan campuran pupuk kimiawi dengan perbandingan 100:40:56 kg ha-1 sebagai N, P, dan K (T5). Setiap perlakuan diaplikasikan secara mandiri dan dengan EM (jadinya ada 12 perlakuan total). Hasil menunjukkan bahwa EM + kompos pressmud meningkatkan komposisi fisik dan kimiawi tanah secara signifikan juga pada pertumbuhan bayam bila dibandingkan dengan pupuk lainnya + EM. Kandungan maksimum organic pada tanah (OM) dan K diobservasi pada perlakuan dimana pressmud diaplikasikan bersama EM secara berurutan. Signifikansi (P < 0,05) meningkatkan tinggi tumbuhan (11%), jumlah daun (124%), hasil dedaunan segar (136%), hasil dedaunan kering (16,4%), panjang daun (20,2%) dan luas daun (77,4%) teramati dimana pressmud + EM dibandingkan dengan aplikasi tanpa penggunaan EM. Konsentrasi maksimum Fe, Cu dan Mn ditemukan pada aplikasi pressmud + EM. Serat, vitamin C dan protein mentah juga meningkat pada bayam yang diberi pressmud + EM. Dapat disimpulkan bahwa EM yang terinokulasi pada pressmud paling potensil dalam meningkatkan kesuburan tanah juga dalam meningkatkan pertumbuhan dan kualitas bayam. Sebab demikian, dapat dilanjutkan pada uji lapangan.
Resume:
Kandungan nutrisi makro (N, P, K, Na, Ca, dan Mg) serta mikro (Zn, Cu, Fe dan Mn) dihitung mulai dari daun ketiga dan keempat bayam menggunakan Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Serat dihitung dengan metode matic-gravimetric, vitamin C dideteksi menggunakan metode titrasi 2, 6-dichloroindophenol (DCIP). Protein mentah dihitung berdasarkan hasil kasi N dengan faktor 6,25.
Tanaman yang ditanam tanpa EM dipanen pada hari ke-65 dan dengan EM pada hari ke-60. EM diketahui mempercepat pertumbuhan dan menginduksi hormone pertumbuhan tanaman. Perlakuan pressmud + EM menempati urutan pertama dalam tinggi tanaman, jumlah daun, hasil daun segar, hasil daun kering, panjang daun dan luas daun, secara berturut-turut selama proses pengambilan data (3 kali panen).
Molekul organic tanah termineralisasi yang disebabkan oleh EM dan memudahkan tanaman dalam mengambilnya. Sampah organic meningkatkan konsentrasi fisik dan kimiawi kesuburan tanam dengan penambahan material berkarbon dan berprotein yang meningkatkan produksi pertunasan dengan banyaknya tersedia nutrisi saat masa pertumbuhan tanaman. Pressmud mengandung nitrogen yang tinggi yang dapat meningkatkan pemanjangan daun. Luas daun mengindikasikan laju fotosintesis tanaman.
Efek penggunaan EM terhadap konsentrasi Zn dan Mn lebih baik dibandingkan terhadap Fe dan Cu. Kandungan Zn tertinggi pada aplikasi EM + pupuk kandang ayam (mikronutrisi lainnya pada perlakuan T2). Peningkatan nutrisi mikro mampu memengaruhi kelaruan nutrisi pada pH rendah disebabkan oleh dekomposisi substansi organic yang begitu cepat.
Sehubungan dengan tingginya hasil perhitungan nutrisi makro pada variabel T2, pressmud diperkirakan mengandung 80% kadar air (kelembapan) dan 0,9-1,5% gula, materi organic N, P, K, S, dll. Gula dan kadar air tersebut meningkatkan populasi dan aktifitas dari EM yang meningkatkan pelepasan nutrisi pada media tanam.
Pressmud mampu meningkatkan kadar vitamin C pada tanaman yang diyakini berasal dari tingginya kadar K dan karbohidrat yang mendukung sintesis asam askorbat (vitamin C) pada bayam, dimana sintesis vitamin C sangat dipengaruhi oleh metabolisme karbohidrat. Tingginya level nitrogen berkorelasi dengan produksi protein dan rendahnya kadar karbohidrat menurunkan produksi vitamin C sebagaimana yang terjadi pada pupuk inorganik.
Pengaplikasian EM dengan pupuk kimia maupun organiK menunjukkan adanya peningkatan nilai EC dan penurunan pH yang dimana nilai maksimal keduanya pada variabel T2 baik dengan EM maupun tanpa EM. Penurunan pH tanah mengindikasikan produksi asam organic (asam humik, asam amino, glysin, sistein) dikarenakan adanya mineralisasi (aminisasi dan amonifikasi) bahan organic oleh heterotrof dan nitrifikasi oleh autotrof. Saat dekomposisi bahan organic berlangsung, mikroorganisme memproduksi asam organic yang bereaksi dengan garam terlarut pada tanah yang meningkatkan nilai EC tanah.
Temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa EM yang diterapkan bersama dengan pressmud, memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan hasil dan kualitas bayam serta meningkatkan kesuburan tanah dan dengan demikian menjamin pengujian lebih lanjut dalam kondisi lapangan di bawah ekosistem pertanian Pakistan.
Tahun: 2017
DOI: 10.17582/journal.sja/2017.33.1.30.41